MAKALAH
PENELITIAN EX POST PACTO
A. Latar Belakang
Usaha manusia untuk memenuhi dorongan rasa tahu makhluk hidup terhadap dunia sekitarnya itulah yang melahirkan adanya penelitian. Usaha untuk memenuhi dorongan ingin tahu atau mendapat jawaban atau penylesaian terhadap masalah tersebut ditempuh dengan mengikuti metode-metode secara formal dan sistematis.
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian usaha manusia. Dalam penelitian, seberapapun dan apapun yang dilakukan manusia tidak boleh “membanggakan diri” dengan temuan-temuannya. Manusia harus semakin menyadari keterbatasan kemampuan dan keberada nnya. Dengan melalui penelitian, manusia terus berusaha untuk mengungkap rahasia alam di sekelilingnya.[1]
Karya ilmiah merupakan penulisan yang didasarkan pada penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data dari suatu penelitian, baik dari penelitian lapangan, tes laboratorium maupun kajian pustaka untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah.[2]
Pada dasarnya secara umum metode penelitian dibagi menjadi lima metode penelitian, yaitu : metode penelitian sejarah (histories), metode penelitian deskriptif, metode penelitian eksperimen, metode penelitian ex post facto (juga biasa disebut kausal komparatif), dan metode penelitian partisipatori. Kebanyakan buku-buku penelitian hanya membicarakan metode histories, metode deskriptif, dan metode eksperimen saja. Sebenarnya metode penelitian partisipatori bukan metode penelitian baru karena penelitian ini, sadar atau tidak sadar orang telah menggunakan metode penelitian ini, akan tetapi di Filipina metode ini belum digunakan secara umum. Namun demikian beberapa Lembaga penelitian pada universitas tertentu misalnya University of the Philippines dan Phillippines Normal College serta beberapa tempat lainnya telah menggunakan metode ini.[3]
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai beberapa nama dan hendak dibahas dalam bab berikut adalah penelitian ex-postfacto. Penelitian ini disebut demikian, karena sesuai dengan arti ex-postfacto, yaitu “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebutafter the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagairetrospective study atau studi penulusuran kembal. Kerlinger (1986) memberikan definisi penelitian secara lebih formal.[4]
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi penelitian ex-post facto ?
2. Bagaimana macam-macam penelitian ex-post facto ?
3. Bagaimana karakteristik penelitian ex-post facto ?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi penelitian ex-post facto.
2. Untuk mengetahui macam-macam penelitian ex-post facto.
3. Untuk mengetahui karakteristik penelitian ex-post facto.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Istilah penelitian ini adalah penelitian sesudah kegiatan (PSK), ada pula yang menyebutnya penelitian Kausal Komparatif . salah satu contoh penelitian ini sudah pernah penulis paparkan pada bagian depan. Penelitian ini bertujuan membandingkan dua atau tiga peristiwa yang sudah terjadi melalui hubungan sebab akibat dengan cara mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa berdasarkan pengamatan akibat-akibat yang mungkin tampak dan teramati.[5]
Menurut Gay sebagaimana yang dikutip Consueo G. Sevilla dan kawan-kawan dalam buknunya yang berjudul Pengantar Metode Penelitian Ex post facto berarti “setelah kejadian” Secara sederhana dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel. Variabel terikat dalam penelitian seperti ini segera dapat diamati dan persoalan utama peneliti selanjutnya adalah sebagaimana ungkapan Kerlinger yang dikutip Consueo G. Sevilla dan kawan-kawan menemukan penyebab yang menimbulkan akibat tersebut. mendefinisikan Ex post factosebagai “pencarian empirik yang sistematik dalam ilmuwan tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau karena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan-kesimpulan tentang hubungan antara variabel dilakukan, tanpa intervensi secara langsung sesuai dengan variasi variabel bebas dan variabel terikat”. Gay juga menyatakan bahwa dalam metode penelitian ini, peneliti berusaha untuk menentukan sebab, atau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok individu. Dalam artian, peneliti mengamati bahwa kelompok-kelompok yang berbeda pada beberapa variabel dan kemudian ia berusaha untuk mengidentifikasi faktor utama penyebab perbedaan tersebut.[6]
Penelitian ex post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitain ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.[7]
B. Macam-Macam Ex post facto
Penelitian Ex post facto dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu correlational studydan criterion group study. Jenis pertama, correlational study juga popular disebut causal research dan yang kedua disebut causal compararative research, yaitu penelitian yang berusaha mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab akibat. Kedua jenis penelitian tersebut secara ringkas dijelaskan pada bab berikut.[8]
1. Penelitian Korelasi
Penelitian ex post facto diartikan sebagai suatu penyeidikan yang menguji hubungan variabel yang terwujud sebelumnya. Jenis pendekatan penelitian ini seringkali digunakan dalam bidang pendidikan, psikologis dan sosiologis karena sebagian besar variabel yang diselidiki dalam bidang-bidang tersebut tidak secara langsung dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Penelitian korelasi dalam bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi banyak dilakukan oleh para peneliti. Penelitian ini dilakukan, ketika mereka ingin mengetahui tentang kuat atau lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Hal ini sesuai dengan anjuran Gay yang dikutip Consueo G. Sevilla dan kawan-kawan yang menyatakan bahwa [9]:
Correlational research is a research study that involves collecting data in order to determine whether and to what degree a relationship exists between two or more quantifiable variables
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasi, seperti yang dikatakan Gay, merupakan salah satu bagian penelitian Ex post facto karena mencari peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Walaupun demikian, ada peneliti lain seperti di antaranya Nazir yang mengelompokkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi. Pada sisi lain, menurut Nazir sebagaimana yang dikutip oleh Sukardi sering diperlukan sebagai penelitian deskriptif, karena penelitian tersebut juga berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel. Perbedaan padangan tentang posisi penelitian korelasi, tidak perlu diperdebatkan karena keduanya berpijak dari sisi yang sedikit berbeda. Yang penting dalam hal ini adalah pilih metode ini secara tepat agar dapat memecahkan permasalahan penelitian.[10]
Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, di antaranya adalah :
a) Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan penelitian tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
b) Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata, dan
c) Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Penelitian korelasi mencangkup pengumpulan data guna menentukan adakah hubunga antar variabel dalm subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Penelitian korelasi, lebih tepat jika peneliti memfokuskan usahanya dalam mencapai informasi yang dapat menerangkan adanya fenomena yang kompleks melalui hubungan antar variabel. Sehingga, peneliti juga dapat melakukan eksplorasi setuju melalui teknik korelasi parsial dimana peneliti mengeliminasi salah satu pengaruh variabel agar dapat dilihat hubungan dua variabel yang dianggap penting.
Di bidang pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan penelitian terhadap jumlah variabel yang diperkirakan mempunyai peranan signifikan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran sebagai contoh, misalnya tentang pencapaian hasil belajar dengan motivasi internal, belajar strategi intensitas kehadiran mengikuti pelajaran dan sebagainya.[11]
2. Penelitian Kausal Komparatif
Metode penelitian yang erat dengan penelitian korelasi adalah penelitian causal comparative atau hubungan sebab akibat. Di dalam mengelompokkan jenis penelitian ini, ada para ahli yang memasukkan penelitian kausal komparatif sebagai penelitian deskriptif. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa penelitian tersebut berusaha menggambarkan keadaan yang telah terjadi. Sementara itu, ada pula peneliti yang memasukkan penelitian kausal comparative sebagai penelitian ex-postfacto
dengan alasan bahwa dalam penelitian itu, variabel juga telah terjadi dan peneliti tidak berusaha memanipulasi atau mengontrolnya. Pada penelitian kausal komparatif, variabel penyebab dan variabel yang dipengaruhi telah terjadi dan diselidiki lagi dengan cara menurun kembali.
dengan alasan bahwa dalam penelitian itu, variabel juga telah terjadi dan peneliti tidak berusaha memanipulasi atau mengontrolnya. Pada penelitian kausal komparatif, variabel penyebab dan variabel yang dipengaruhi telah terjadi dan diselidiki lagi dengan cara menurun kembali.
Sebenarnya dalam penelitian kausal komparatif, peneliti dapat juga berusaha menentukan alasan atau penyebab status objek yang diteliti. Hal demikian seperti dinyatakan oleh Gay yang dikutip Sukardi dalam bukunya metode penelitian mengatakan.[12]
Causal comparative is that research in which the researcher attempts to determine the cause or reason for existing differences in the behaviors or status or groups of individuals.
Pendekatan dasar kausal komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian dia berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya. Atau dengan kata lain dalam penelitian kausal komparatif peneliti berusaha mencermati pertanyaan penelitian what is the effect of X? sebagai contoh, apa pengaruh yang terjadi, jika seorang anak tanpa mengikuti sekolah taman kanak-kanak, kemudian langsung masuk kelas satu sekolah dasar? Dalam kasus pendidikan apa yang terjadi bila mahasiswa baru yang berasal dari SMU, tanpa malalui kuliah matrikulasi langsung mengambil mata kuliah teknik, sebagai halnya mahasiswa dari SMK?.[13]
C. Karakteristik Penelitian Ex-Post Facto
Ada tiga karakteristik penting yang perlu diketahui oleh para peneliti dalam kaitannya dengan penelitian korelasional yaitu :
1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel.
2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam kondisi setting nyata.
3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.[14]
Pelaksanaan Penelitian Ex Post Facto
Tidak adanya manipulasi perlakuan dan penempatan subyek secara acak menyebabkan validitas internal dalam penelitian ex post facto kurang dapat dikendalikan. Dengan kata lain, hipotesis tandingan yang logis sulit dibatasi. Akan tetapi, dengan perencanaan yang baik, hal ini dapat ditekan seminimal mungkin sehingga hasilnya akan mendekati penelitian eksperimen. Untuk mendapatkan hasil yang demikian ini, peneliti perlu melalui langkah-langkah berikut ini:[15]
1. Perumusan masalah. Masalah yang ditetapkan harus mengandung sebab atau kausa bagi munculnya variabel dependen, yang dapat diketahui berdasarkan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan atau penafsiran peneliti terhadap hasil observasi terhadap fenomena yang sedang diteliti.
2. Setelah masalah dirumuskan, peneliti harus mampu mengidentifikasi hipotesis tandingan atau alternative yang mungkin dapat menerangkan hubungan antar variabel independent dan dependen.
3. Penentuan kelompok subyek yang akan dibandingkan. Pertama-tama, kelompok yang dipilih harus memiliki karakteristik yang menjadi konsen penelitian.
4. Pengumpulan data. Hanya data yang diperlukan yang dikumpulkan, baik yang berkenaan dengan variabel dependen maupun berkenaan dengan factor yang dimungkinkan memunculkan hipotesis tandingan.
Analisis data. Teknik analisis data yang digunakan serupa dengan yang digunakan dalam penelitian diferensial maupun eksperimen, di mana perbandingan nilai variabel dependen dilakukan antar kelompok subyek atas dasar faktor yang menjadi konsen.
Penafsiran hasil. Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu dilakukan secara hati-hati. Kausalitas hubungan antar variabel independent dan dependen sangat tergantung pada kemampuan peneliti untuk memilih kelompok perbandingan yang homogen dan keyakinan bahwa munculnya hipotesis tandingan dapat dicegah.
BAB III
A. Kesimpulan
Ex post facto berarti “setelah kejadian” Secara sederhana dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel. Variabel terikat dalam penelitian seperti ini segera dapat diamati selain itu juga diartikan Ex post facto sebagai “pencarian empirik yang sistematik dalam ilmuwan tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau karena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi.
Macam-Macam Ex post facto Penelitian Ex post facto dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Penelitian Korelasi
2. Penelitian Kausal Komparatif
Karakteristik Penelitian Ex-Post FactoAda tiga karakteristik penting yang perlu diketahui oleh para peneliti dalam kaitannya dengan penelitian korelasional yaitu :
1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel.
2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam kondisi setting nyata.
3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.[16]
0 komentar:
Posting Komentar