SKRIP PROSES KONSELING
DALAM PENANGANAN KASUS
Topik : Bimbingan
dan konseling pribadi
Sub topik : Klien
tidak sengaja mencelakaan orang lain. Klien menabrak seseorang akan tetapi
klien tidak bertanggung jawab atas perbuatannya itu. (klien merasa bersalah, klien ingin sekali bertanggung jawab akan tetapi
klien takut kalau-kalau klien akan dihakimi oleh keluarga korban dan akan
mempertanggungjawabkan perbuatannya di kantor polisi).
Skrip
Proses Konseling
Klien : Assalamu’alaiukum
pak…
Konselor : Walaikummussalam
wr.wb, oh ya mari mas..mari silahkan masuk, silakan duduk (Sikap
konselor adalah berjabat tangan, lalu dengan ramah menyilahkan duduk klien dan
duduk berhadapan dengan klien).
Konselor : Wah,
Bapak senang sekali bisa bertemu dengan mas…(Attanding: Konselor bersikap
ramah, senyum, badan agak membungkuk kearah klien) tapi kenapa bapak lihat
wajah mas kelihatan nampak mendung, seperti orang yang lagi menyimpan suatu
masalah, Apakah benar begitu mas?? (Konselor
ikut merefleksikan perasaan sambil bertanya terbuka)
Klien :
Benar pak…(Klien diam dan pandangan kebawah)
Konselor : Ooo
ya, bapak memahami perasanmu (sikap
empati), namun apakah perasaan yang mengganjal dalam dirimu dapat kita
bicarakan bersama??(Konselor bertanya
terbuka)
Klien : Saya
harap juga begitu pak…(sambil memandang
konselor namun kemudian menunduk lagi).
Konselor : Baiklah
kalau begitu, sekarang bapak ingin mengetahui lebih dalam tentang permasalahan
yang kamu hadapi. (Eksplorasi perasaan)
Klien : Saya
sangat dihantui rasa bersalah pak, makan terasa tidak enak, dan terlebih lagi
saya terlihat seperti orang yang kebinggungan.
Konselor : Wah kalau begitu, bapak ingin
mengetahui dan mendengar sejauh mana perasaan rasa bersalah yang sedang kamu
rasakan. (Eksploraasi perasaan dan
bertanya terbuka)
Klien : Begini
pak, sebenarnya saya itu sangat merasa bersalah pak karena akibat dari kecerobohan
saya, saya telah menyebabkan anak kecil terluka dan dilarikan kerumah sakit.
Saya mengendarai sepeda motor terlalu kencang pak, ketika ada anak kecil yang
tiba-tiba lari untuk menyeberang jalan, saya kurang siap dan kurang
memperhatikan anak kecil itu, anak kecil itu tidak sengaja saya tabrak pak,
setelah kejadian itu terjadi kemudian saya lari dan tidak mempertanggung
jawabkan perbuatan saya pak.
Konselor : Apakah
kejadian itu sudah anda ceritakan kepada orang tua anda?
Klien : Belum
pak, saya tidak berani menceritakan kejadian itu kepada orang tua saya pak.
Karena saya takut kalau menceritakan kepada orang tua, saya malah akan dimarahi
oleh orang tua saya pak.
Konselor : Oh
begitu, baiklah lalu setelah kejadian itu, apa yang selanjutnya anda lakukan??
(Eksplorasi pengalaman sambil bertanya
terbuka)
Klien : Saya
lebih banyak diam, saya suka melamun dan mengurung diri dirumah.
Konselor : Apakah dengan cara demikian anda merasa
enak, nyaman, dan tenang??? (Bertanya
tertutup, memimpin)
Klien : Tidak
juga pak, justru saya malah dilanda rasa ketakutan yang sangat mendalam pak,
takut-takut kalau akibat dari tindakan saya itu saya menjadi buronan polisi
pak.
Konselor : Kalau
begitu apakah masalahmu adalah tentang bagaimana anda mengurangi perasaan
bersalah anda dengan mempertanggung jawabkan perbuatan anda. Akan tetapi anda
binggung bagaimana caranya anda mengurangi perasaan bersalah anda dan anda
tidak ingin berurusan dengan polisi?(Mendefinisikan
masalah klien sambil bertanya terbuka)
Klien : Iya
pak…….
Konselor : Bagus
kini anda telah mampu memahami dan menemukan permasalahan yang sedang anda
hadapi yaitu anda ingin bertanggung jawab atas perbuatan yang telah anda
lakukan namun anda ingin menyelesaikan masalah anda secara kekeluargaan dengan
keluarga korban.
Klien : Iya
pak, saya sadar pak bahwa perbuatan saya ini tidak bertanggung jawab. Kemarin
seharusnya saya bertanggung jawab dengan saya tidak melarikan diri dan membawa
anak yang saya tabrak itu kerumah sakit.
Konselor : Bagus,
anda memiliki perasaan bersalah dan ingin mempertanggung jawabkan perbuatan Anda
itu sangat baik, saya akan mendukungnya.
Klien : Iya
pak. Saya ingin sekali mempertanggung jawabkan tindakan yang telah saya lakukan
pak, saya ingin mengilangkan rasa bersalah saya.
Konselor : Lalu apakah anda punya cara untuk
mengatasi masalahmu itu? (Empati dan
bertanya terbuka)
Klien : Belum
pak, disini saya masih bingung
Konselor : Apa
maksudmu??? (Eksplorasi perasaan)
Klien : Saya
takut pak kalau keluarga korban menghakimi saya dan memasukan saya ke penjara.
Konselor : Anda
tidak perlu takut. Dengan niat baik yang akan anda lakukan pasti keluarga
korban akan dapat menerimanya. (Konselor
mengusahakan agar potensi klien dapat berkembang, serta memberikan sugestion)
Klien : Lalu
tindakan apa yang harus saya lakukan pak?Saya masih binggung pak….
Konselor : Sebaiknya
anda menceritakan masalah anda ini dengan orangtua anda terlebih dahulu. Saya
yakin orangtua anda akan memahami persoalan yang anda alami dan orang tua akan
mendukung niat baik anda.
Klien : Baik pak tapi saya masih takut,dan saya belum
ada keberanian untuk berbicara dengan orang tua saya,orang tua saya adalah
orang tua yang sangat keras pak..Lalu selain itu apa yang akan kami lakukan pak
seandainya nanti apa yang saya takutkan akan jadi kenyataan,tapi perasaan
bersalah ini selalu menghantuiku pak setiap waktu,belajar saya jadi tidak
konsentrasi,susah istirahat,dan dan kepikiran terus dengan kejadian itu pak.
Konselor : Kamu
tidak ingin selalu dihantui rasa bersalah,tapi kamu takut untuk mengutarakan
dengan orang tua kamu,yang kamu butuhkan saat ini hanyalah keberanian sedikit
saja,maka kamu akan mengubah ketakutan menjadi keberanian untuk mengakui
kesalahan.
Klien : Benar
pak,,kalau begitu saya akan mencoba untuk berbicara kepada orang tua agar
segera menindak lanjuti masalah saya,agar saya tidak terus-menerus di hantui
rasa bersalah itu.
Konselor : Bagus,
sebelum kita tutup pembicaraan ini, bagaimana perasaan anda setelah kita
berdiskusi tentang permasalahan anda tersebut???
Klien : Saya
merasa lega pak, kecemasan dan rasa bersalah yang saya rasakan mulai berkurang
dan saya tahu langkah-langkah apa yang musti saya lakukan.
Konselor : Apakah
masih ada hal yang akan anda sampaikan lagi selain masalah itu???
Klien : Saya
kira cukup itu saja pak.
Konselor : Baiklah,
kalau begitu bagaimana kalau sekarang kita tutup pembicaraan ini dan semoga
anda berhasil mengatasi masalah anda ini.Dan bapak tunggu untuk peretemuan
berikutnya sebagai tindak lanjut kalau kamu sudah berbicara dengan orang tua
kamu terlebih dahulu.
Klien : Terimakasih
pak, atas bantuan, penjelasan serta bimbingannya. Sungguh ini sangat membantu
saya. Assalamu’alaikum wr.wb.
Konselor : Sama-sama
mas, Walaikummussalam wr.wb. Hati-hati ya mas…
0 komentar:
Posting Komentar