Rabu, 26 November 2014

cara "no copas materi "



Di era yang modern ini istilah copas mungkin merupakan cara yang banyak dilakukan oleh kalangan pelajar atau mahasiswa untuk mendapatkan materi atau bahan dengan cara yang singkat dan simple. nha tentu saja hal itu sangat menguntungkan bagi mereka karna tanpa usaha yang banyak oleh sebab itu saya memberi cara membuat disable klik kanan di blog. script ini berfungsi buat para blogger agar tentunya isi blog anda tidak ingin di copy oleh para pengunjung hanya perlu dibaca. berikut triknya jika anda berniat untuk memasangnya di blog anda





Step - Stepnya

1. Login ke akun blogger sobat.
2. Pada Dasbor klick Rancangan ➨ Tambah Gadget (saya sarankan di bagian paling bawah dan jangan di beri judul)
3. Lalu sobat pilih HTML/Java Scrip ➨ Setelah itu copy kode berikut dan paste atau letakkan di dalamnya!


<script language="JavaScript">
<!--
//Disable right mouse click Script
//By Maximus (maximus@nsimail.com) w/ mods by DynamicDrive
//For full source code, visit http://www.dynamicdrive.com
var message="Hak Cipta Dilindungi Oleh saya";
///////////////////////////////////
function clickIE4(){if (event.button==2){alert(message);return false;}}
function clickNS4(e){if (document.layers||document.getElementById&&!document.all){
if (e.which==2||e.which==3){alert(message);return false;}}}if (document.layers){
document.captureEvents(Event.MOUSEDOWN);document.onmousedown=clickNS4;}
else if (document.all&&!document.getElementById){document.onmousedown=clickIE4;}
document.oncontextmenu=new Function("alert(message);return false")// -->
</script>


4. Simpan java script tadi

NOTE : tulisan yang berwarna merah dapat anda ganti dengan tulisan anda. tulisan tersebut muncul ketika blog di klik kanan oleh pengunjung.

Sabtu, 15 November 2014

INTERAKSI SOSIAL DAN PENGARUH TERHADAP PENYESUAIAN DIRI



MAKALAH
INTERAKSI SOSIAL DAN PENGARUH TERHADAP PENYESUAIAN DIRI
Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum
Dosen Pembimbing : Dra.Farida Salim Sungkar









Disusun Oleh :
Nama   : Supri Widyanto
NIM    : 10144200270
Kelas   : A1
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013

PERKEMBANGAN ASPEK KOGNITIF PADA BAYI USIA 0-2 TAHUN



MAKALAH
PERKEMBANGAN ASPEK KOGNITIF PADA BAYI USIA 0-2 TAHUN
Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan I
Dosen Pembimbing : Dra.Farida Salim Sungkar








Disusun Oleh :
Nama   : Supri Widyanto
NIM    : 10144200270
Kelas   : A1

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013

BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia IV salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang dijabarkan dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 131 ayat 1, tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran, ayat 2 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang serta dijabarkan di dalam ketetapan MPR RI No. II/MPR/1993 tentang garis-garis besar hukum negara yang menjelaskan tujuan pendidikan nasional, yang pelaksanaannya diatur dengan undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, peran sekolah sangat penting. Sekolah bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar mampu menyesuaikan diri dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa atau mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri dengan kondisi penuh tekanan. Sesuai dengan pengertiannya, maka tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan tempat individu hidup.
Pemahaman yang kurang mengenai layanan bimbingan sosial menyebabkan individu tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan baik. (Hibana S Rahman, 2003 : 41). Bimbingan sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan siswa dalam menangani masalah-masalah yang ada pada dirinya dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pertahanan diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan sosial yang tepat. Bimbingan sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan siswa dalam menangani masalah-masalah yang ada pada dirinya dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pertahanan diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan sosial yang tepat.
Semua makhluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, agar dapat bertahan hidup. Namun pada kenyataannya, banyak individu yang gagal dalam penyesuaian diri karena individu belum tentu tahu apa yang dinamakan dengan proses penyesuaian diri, selain itu individu tidak memiliki konsep penyesuaian diri dan tidak melakukan penyesuaian diri dengan baik. Wakitri, dkk (2012:44), menjelaskan bahwa dalam proses penyesuaian diri terjadi suatu interaksi antara dorongan dalam diri individu dengan tuntutan lingkungan sosial yang dapat berkecenderungan positif maupun negatif. Kecenderungan dikatakan positif yaitu ketika individu mampu menyesuaikan diri dengan baik, sedangkan yang dimaksud dengan kecenderungan negatif yaitu ketidak mampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut, bahwa yang dimaksud dengan kecenderungan positif yaitu adanya kecocokan antara dorongan pemenuhan kebutuhan individu dengan tuntutan lingkungan yang berupa aturan, adat atau norma dalam masyarakat, sehingga individu dapat meyesuaikan diri dengan baik (well-adjusted). Sedangkan kecenderungan negatif berarti tidak adanya kecocokan antara pemenuhan kebutuhan individu dengan tuntutan lingkungan yang mengakibatkan individu melakukan penyesuaian diri yang salah, sehingga terjadi perilaku yang salah suai  (mal-adjusted).
 Melalui komunikasi maka akan terjadi pertukaran informasi yang akan memudahkan individu dalam menyesuaikan diri atau menyelaraskan dalam lingkungan. Menurut Everett M. Rogers ( Suranto Aw, 2010:3)   Kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan individu dalam menyampaikan suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk mengubah perilakunya. Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi akan sangat membantu dalam melakukan interaksi ataupun hubungan sosial dengan orang lain. Kemampuan individu dalam berkomunikasi diengaruhi oleh keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama terbentuknya komunikasi pada anak. Karena keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama untuk anak dapat berinteraksi.
Berdasarkan uraian di atas menarik keinginan peneliti untuk mengadakan penelitian tentang “ Korelasi antara layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ”.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka akan dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.    Peran sekolah dalam mensukseskan pelaksanaan pendidikan nasional
2.    Kurangnya pemahaman mengenai layanan bimbingan sosial menyebabkan individu tidak bisa menyesuaikan diri dengan baik
3.    Ketidakmampuan individu dalam menyesuaikan diri dapat berakibat fatal
4.    Komunikasi merupakan aspek penting dalam hubungan sosial.

C.      Pembataan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari kesalahpahaman penafsiran yang menyimpang tentang masalah dalam penelitian ini maka diadakan pembatasan masalah.
Bedasarkan atas berbagai pertimbangan dari peneliti yang berupa keterbatasan kemampuan baik materi maupun pengetahuan yang dimiliki, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada “ Korelasi antara layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo Kulon Progo Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014”.

D.      Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu :
1.    Apakah ada korelasi layanan bimbingan sosial dengan kemampuan berkomunikasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ?
2.    Apakah ada korelasi kemampuan berkomunikasi  dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ?
3.    Apakah ada korelasi layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ?




E.       Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian dengan tujuan yaitu :
1.         Untuk mengetahui korelasi layanan bimbingan sosial dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ?
2.         Untuk mengetahui korelasi kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ?
3.         Untuk mengetahui korelasi layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 ?

F.       Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian terhadap layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa, manfaat yang diharapkan peneliti adalah :
1.    Manfaat Teoritis
           Penelitian ini diharapkan akan menambah khasanah keilmuwan khususnya pada bidang bimbingan dan konseling mengenai korelasi antara layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri siswa.


2.  Manfaat Praktis
a.       Bagi peneliti
Menambah pengalaman peneliti dalam meneliti tentang korelasi antara layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo Kulon Progo Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
b.      Bagi Sekolah
Memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pemberian tentang layanan bimbingan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan penyesuaian diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo Kulon Progo Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.


SKRIPSI

KORELASI ANTARA LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DENGAN PENYESUAIAN
DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SENTOLO
KULON PROGO YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI




Oleh :
SUPRI WIDYANTO
10144200270



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014