Senin, 25 Maret 2013

latar belakang diperlukannya layanan konseling TRAUMATIK



A. Pendahulian
      krisis ekonomi yang dialami oleh bangsa indonesia telah menimbulkan krisis diberbagai aspek, seperti timbulnya konflik, kerusuhan, dan tindakan kekerasan.
      kondisi seperti ini menurut durkhiem disebut sebagai keadaan anomi yang ditandai oleh tidak adanya tatanan nilai aturan - aturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
pengalaman - pengalaman pahit dimasa lalu akan menjadi sebab trauma psikologis yang mendalam dan berkepanjangan bagi korban. dilihat dari perspektif pendidikan dan perkembangan manusia,  konflik dan kerusuhan yang terjadi di indonesia merupakan peristiwa kehidupan yang berpengaruh terhadap perkembangan mental dan psikososial bagi individu yang mengalaminya.
pengalaman traumatik berdampak luas, bukan hanya pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek perilaku, emosional, dan psikososial.
masalah sosial itu sendiri merupakan sesuatu ketidak sesuaian antara unsur budaya dan masyarakat, yang membayangkan kehidupan kelompok sosial.
Dalam jangka panjang, masalah trauma dengan masa lalu yang dihadapi dalam kehidupan korban akan mempersulit penyesuaian dan menggangu perkembangan sosialnya.
        masalah sosial disebabkan oleh 4 faktor, yaitu :
        1. faktor ekonomi : kemiskinan, pengangguran
        2. faktor budaya : kenakalan remaja, budaya
        3. faktor biologis : penyakit menular, keracunan makanan
        4. faktor psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat
menurut Green ( dalam rusmana 2008 ), kegagalan coping dan adaptasi terhadap pengalaman traumatik akan  menimbulkan efek bola salju yang luas dan mendalam, berjangka panjang, dan mungkin tidak dapat di ubah. bahakan pada bentuk yang paling ekstrem akan mengakibatkan deprivasi sosial.

dalam melakukan konseling traumatik peran seorang konselor sangatlah mendominasi,baik itervensi maupun hal lain.
fairbank mengusulkan model intervensi melalui 4 tahap, yaitu :
1. tahap societal
    mencakup : kebijakan umum dan keamanan umum.
2. tahap community
    mencakup : pendidikan untuk masyarakat dan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga.
3. tahap Famili
    mencakup : jejaring keluarga kelompok penolong diri sendiri dan kesehatan mental
4. tahap individul
    mencakup : pengobatan tradisional dan perawatan kesehatan mental

B. Perlunya layanan konseling traumatik
    kegagalan coping dan adaptasi akan menimbulkan dampak yang fatal,maka diperlukan pihak lain yang sebagai penyalur komunikasi diantara para korban. pihak tersebut diharapkan dapat membangun komunikasi dan mengurangi beban mental trauma yang dialami.
ada 2 kemungkinan layanan konseling traumatik bantuan yang dapat diterapkan untuk mengatasi pasca trauma, yaitu :
    1. rekonstruksi psikologis melalui bantuan yang mengatasi masa lalu
    2. rekonstruksi sosial melalui pemulihan hubungan

C. Layanan Konseling Sebagai Upaya Dalam Menangani Korban Trauma
     salah satu strategi penanganan terhadap korban yang mengalami trauma adalah menggunakan pendekatan konseling dalam bentuk Individual Readjustment Counseling yang bertujuan untuk membantu korban mengenali sindrom pasca trauma dan memberikan keterampilan pemecahan masalah ( New Coping Skills )serta Structured Group Counseling yang bertujuan untuk membekali seseorang dengan keterampilan hidup ( life Skills )melalui dukungan dari sebaya.
     Alasan konseling ditempatkan sebagai bagianstrategi penanganan korban trauma, yaitu :
     1. keberadaan layanan konseling merupakan konsekuensi logis dari esensi pendidikan itu sendiri.
     2. Realitas baru menunjukkan bahwa profesi konseling makin terbuka, independent, dan interconnected.


Secara Garis Besar
Latar belakang diperlukannya konseling traumatik adalah karena adanya gangguan peristiwa trauma terhadap segala permasalahan yang dialami oleh seseorang individu, baik yang berasal dari faktor ekonomi, budaya, biologis, dan psikologis. oleh sebab itu kesulitan dan penderitaan ysng dialami membutuhkan penanganan langsung untuk pemulihan kearah kehidupan yang normal, serta perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan untuk terjadinya hambatan-hambatan psikologis dan psikososialnya.

0 komentar:

Posting Komentar