MAKALAH EVALUASI BIMBINGAN DAN
KONSELING
Tugas Mata
Kuliah Evaluasi Pendidikan
Dosen Pembimbing
: Dra.Ika Ernawati, M.pd
Disusun Oleh :
Supri
Widyanto 10144200270
Eko
Warno 10144200274
Mila
Ambarini 10144200309
Masrukhatunnisa 10144200277
Agus
Setyawan Dwi S 10144200271
Eli
Tri Puji Astuti 10144200275
Sri
Utami 10144200278
Dewi
Wulandari 10144200279
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012
Evaluasi
berasal dari bahasa inggris evaluation,
dalam bahasa arab al-taqdir dan
dalaam bahasa indonesia berati penilaian.
Evaluasi
dapat dimaknai sebagai suatu proses mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasikan, dan menyajikan informasi yang didapat melalui pengukuran
atau tes untuk memberikan beberapa mekna berdaarkan pertimbangan nilai.Evaluasi
terhadap kegiatan bimbingan dan konseling, mengandung tiga aspek penilaian,
yaitu :
a. Evaluasi
personal atau diri sendiri.
b. Evaluasi
program.
c. Evaluasi
hasil.
Menurut pendapat Gysbers berpendapat
bahwa evaluasi yang dilakukan konselor dalam rangka mengembangkan potensi dan
kesuksesan siswa ada dalam tiga hal, yaitu :
a. Penilaian
terhadap program bimbingan dan konseling.
b. Penilaian
terhadap proses pelaksanaan bimbingan dan konseling.
c. Penilaian
terhadap hasil (product) dari pelaksanaan kegiatan pelayanaan bimbingan dan
konseling.
Evaluasi Program BK
1.
Hakekat
evaluasi program BK
Program
BK adalah keseluruhan yang mencakup kegiatan yang dilakukan oleh petugas BK di
sekolah atau perguruan tinggi.
Menurut
prayitno ( 2002:21 ) program BK adalah satuan besar atau kecil rencana kegiatan
layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang akan dilaksanakan
pada perode tertentu.
Unsur-unsur
dalam program BK adalah :
a. Kebutuha
siswa
b. Jumlah
siswa
c. Bidang
bimbingan
d. Jenis
pelayanan
e. Kegiatan
pendukung
f. Volume
kegiatan
g. Frekuensi
layanan
h. Lama
kegiatan
i. Waktu
kegiatan
j. Kegiatan
khusus
Menurut Gybers dan Handerson, Pekerjaan
mengevaluasi program adalah prosedur untuk mengetahui tingkat
keberhasilan/keberfungsian BK, dimana adastandar/ kriteria yang menjadi patokan
untuk menilainya. Menurut suharsimi Arikunto, Penilaian Program BK adalah upaya
untuk mengetahui keberhasilan dan kelemahan atau ketidakberhasilan suatu
program dengan cermat, rinci, akurat, yang didasarkan atas atandar/criteria
dari objek yang dievaluasi.
Hakikat Evaluasi Program BK
a.
Pekerjaan
menilai dengan menggunakan patokan/criteria standar apakah sebuah rencana
kegiatan layanan dan kegiatan pendukung BK, berhasil atau tidak, sampai sejauh
mana rencana itu efektif dan efisien.
Patokan/standar
yang ideal dari program BK harus memenuhi syarat :
1. Disesuaikan
dengan kebutuhan siswa.
2. Jenis
jumlah siswa yang dibimbing dan pembagian tugas konselor terhadap siswa.
3. Semua
bidang bimbingan masuk dalam program.
4. Semua
jenis layanan diprogram dengan satuan layanan yang jelas.
5. Terencana
kegiatan pendukung BK.
6. Jenis
volume kegiatan.
7. Frekuuensi
layanan.
8. Lama
kegiatan.
9. Waktu
kegiatan.
10. Kegiatan
khusus.
b. Evaluasi
/ menilai program BK juga menyangkut fisik yaitu wadah tempat program itu
dijalankan seperti ruang dan sarana yang digunakan.
2.
Tujuan
dan manfaat evaluasi program BK
a. Untuk
mengetahui apakah program bimbingan sesuai dengan kebutuhan.
b. Apakah
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program, dan mendukung
pencapaian tujuan program itu.
c. Bagaimana
hasil yang diperoleh telah mencapai kriteriakeberhasilan sesuai dengan tujuan
dari program itu.
d. Dapat
ditemukan bahan balikan bagi pengembangan program berikutnya.
e. Adakah
masalah-masalah baru yang muncul sebagai bahan pemecahan dalam program
berikutnya.
f. Untuk
memperkuat perkiraan-perkiraan (asumsi) yang mendasar pelaksanaan program
bimbingan.
g. Untuk
melengkapi bahan-bahan informasi dan data yang diperlukan dan dapat digunakan
dalam memberikan bimbingan siswa secara perorangan dan kelompok.
h. Untuk
meneliti secara periodik hasil pelaksanaan program yang perlu diperbaiki.
3.
Prinsip-prinsip
evaluasi BK
a. Evaluasi
yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas.
b. Evaluasi
melibatkan berbagai unsur yang profesional.
c. Menuntut
umpan balik (feed back) dan tindak lanjut (follow-up) sehingga hasilnya dapat
digunakan untuk membuat kebijakan / keputusan.
d. Evaluasi
yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan.
4. Prosedur pelaksanaan evaluasi
program BK
a. Fase
persiapan
Pada fase persiapan ini
terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi, langkahnya yaitu :
1. Langkah
pertama penetapan aspek-aspek yang dievaluasi baik evaluasi proses maupun
evaluasi hasil.
2. Langkah
kedua penetapan kriteria keberhasilan hasil evaluasi.
3. Langkah
ketiga penetapan alat-alat / instrumen evaluasi.
4. Langkah
keempat penetapan prosedur evaluasi.
5. Langkah
kelima penetapan tim penilai atau evaluator.
b. Fase
persiapan alat / instrumen evaluasi
1. Memilih
alat / instrumen evaluasi yang sudah ada atau menyusun dan mengembangkan
alat-alat evaluasi yang diperlukan.
2. Mengadakan
alat / instrumen evaluasi yang akan digunakan.
c. Fase
perlaksanaan kegiatan evaluasi
Dalam fase ini
evaluatormelaksanakan kegiatan sesuai denggan jadwal yang telah ditetapkan.
d. Fase
menganalisis hasil evaluasi
Dalam fase analisis
hasil efaluasi dan penggolongan data hasil evaluasi ini dilakukan mengacu
kepada jenis datanya.
e. Fase
penafsiran atau interpretasi dan pelaporan hasil evaluasi
Pada fase ini dilakukan
kegiatan membandingkan hasil analisis data dengan kriteria penilaina
keberhasilan dan kemudian diinterpretasikan dengan memakai kode-kode tertentu,
untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan atau
pengembangan program layanan bimbingan dan konseling.
5.
Hambatan-hambatan
dalam proses evaluasi BK
a. Konselor
disekolah tidak memiliki waktu yang cukup memadai untuk melaksanakan evaluasi
pelaksanaan program BK karena masih disibukkan dengan pengumpulan data dan
kegiatan administrasi.
b. Konselor
disekolah memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik ditinjau dari
segi jenjang maupun programnya, sehingga kemampuannya pun dalam mengevaluasi
pelaksanaan program BK sangat bervariasi termasuk dalam menyusun, membakukan
dan mengembangkan instrumen evaluasi.
c. Belum
tersediannya alat-alat / instrumen evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling disekolah yang valas, relieble, dan objektif.
d. Belum
diselenggarakannya penataran, pendidikan, dan pelatihan khusus yang berkaitan
tentang evaluasi tentang evaluasi program BK pada umumnya.
e. Penyelenggaraan
evaluasi membutuhkan banyak waktu dan
uang
f. Belum
adanya instruktur BK yang ahli dalam bidang evaluasi pelaksanaan program BK
disekolah.
g. Perumusan
kriteria keberhasilan evaluasi program pelaksanaan bimbingan dan konseling yang
tegas dan baku belum ada sampai saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar