MAKALAH
INTERVIEW
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah
Praktikum Pemahaman Individu Teknis Non
Tes
Dosen
Pengampu : Dra. Suharni M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN DAN
KONSELING
UNIVERSITAS PGRI
YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Interview”.
Tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari kegelapan menuju cahaya terang
benderang.
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini :
1)
Dra Suharni M.Pd Selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Pemahaman
Individu Teknik Non Tes.
2)
Orang tua kami yang telah memberi bantuan moril sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
3)
Teman-teman di kelas A9.
4)
Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Yogyakarta, Desember 2011
(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai calon guru Bimbingan dan Konseling harus memiliki bekal
pengetahuan yang cukup dalam memahami individu ,baik secara tes maupun non tes,
agar proses pemberian bimbingan dan konseling dapat berjalan efektif dan agar
anak didik sebagai klien dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan , oleh
karena itu dalam makalah ini penyaji berupaya menyampaikan tentang salah satu
cara teknik pemahaman individu teknik non tes dalam rangka menambah bekal
pengetahuan untuk menjadi calon konselor yang professional.
B. Identifikasi Masalah
1.
Apa pengertian interview?
2.
Apa saja indicator interview?
3.
Apa kelemahan dan
kelebihan interview?
4.
Apa pedoman dalam melakukan
interview?
C. Rumusan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian
interview
2.
Untuk mengetahui indicator
interview
3.
Untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan interview
4.
Untuk mengetahui pedoman dalam
melakukan interview
D. Tujuan Penulisan
1.
Untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Praktikum Pemahaman Individu Teknik Non Tes
2.
Untuk menambah bekal
pengetahuan dalam rangka menjadi calon konselor yang professional
3.
Menambah ketrampilan dalam
menulis karya tulis ilmiah
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN INTERVIEW
Interview adalah pengumpulan data yang
dilakukan melalui percakapan antara peneliti ( atau orang yang ditugasi )
dengan subyek penelitian dengan cara responden atau menggunkan sumber data.
Interview juga di sebut sebagai teknik pemahaman individu yang dilakukan dengan
cara tanya jawab yang sistematis dengan memanfaatkan saluran-saluran komunikasi
secara wajar, dan lancar. Prosesnya bisa dilakukan dengan cara langsung dengan
bertatap muka langsung ( face to face ) dengan narasumber. Namun bisa juga
dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telefon, internet, atau surat (
wawancara tertulis ).
2.
INDIKATOR DALAM INTERVIEW
a.
LANGKAH-LANGKAH
·
Tetapkan tujuan
·
Tetapkan subyek
·
Merancang bentuk interview
·
Mengembangkan pertanyaan
·
Memilih dan melatih interviewer
·
Melakukan ujicoba prosedur
interviewer
·
Melakukan interviewer
·
Menganalisa hasil interview
b.
SYARAT INTERVIEWER YANG BAIK
·
Mempunyai minat yang
sungguh-sungguh terhadap orang lain
·
Mempunyai pengertian.Bersimpati
dan berempati dengan interviewer
·
Mempunyai pengalaman hidup dan
daya observasi yang tajam
·
Mudah menyesuaikan diri
·
Memahami dan mampu menggunakan
pedoman wawancara yang baik
·
Memahami tujuan akhir yang
hendak dicapai
·
Mampu memanfaatkan alat-alat
bantu dengan baik
c.
BEBERAPA CARA MENCIPTAKAN SUASANA INTERVIU YANG BAIK
·
Partisipasi dalam kegiatan yang
sedang dilakukan interview
·
Memperkenalkan diri sebagai
“orang dalam”
·
Menerangkan maksud dan tujuan secara
ramah dan sopan
·
Minta bantuan seseorang yang
dipandang sebagai tokoh oleh interviewi
d.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM INTERVIU
·
Dalam mengajukan pertanyan
pembukaan sebaiknya ,hal-hal yang netral dan ringan
·
Seyogyanya berbicara terus
terang ,sederhana dan mengarah pada inti pembicaraan
·
Nada dan irama hendaknya
disesuaikan dengan isi pembicaraan
·
Upayakan suasana akrab seperti
berbicara dengan sahabat karib
3.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN INTERVIEW
a. KELEMAHAN :
·
kurang Efisien
·
tergantung pada kesediaan, kemampuan,
dan waktu yang tepat dari interviewi
·
sangat dipengaruhi oleh keadaan
disekitarnya
·
interviewer harus benar-benar menguasai
bahasa interviewi
·
sulit untuk menciptakan situasi
yang terstandar, sehingga kehadiran interviewer tidak mepengaruhi responden
·
data atau informasi yang
dikumpulkan sangat terbatas
·
memakan waktu dan biaya yang
besar jika dilakukaan dalam suatu wilaayah yang luas
b. KELEBIHAN :
·
sebagai salah satu metode
terbaik untuk menilai keaadaan pribadi
·
tidak dibatasi tingkat umur,
dan tingkat pendidikan individu
·
sebagai metode pelengkap dalam
penelitian
·
fleksible
·
dapat diselenggarakan sambil
mengadakan observasi
·
hasil wawancara secara kualitas
dapat dipertanggungjawabkan
·
mempunyai nilai yang tinggi
·
semua kesalahfahfahaman dapat
dihindari
·
pertanyaan yang telah
dipersiapkan dapat di jawab oleh narasumber dengan penjelasan-penjelasan
tambahan
·
setiap pertanyaan dapat
dikembangkan lebih lanjut
·
informasi yang diperoleh
langsung dari sumber petama
4.
PEDOMAN MELAKUKAN INTERVIEW
Menetapkan Tujuan Interview
Peneliti
perlu mengetahui tujuan interview. Misalnya: peneliti ingin memperoleh data
tentang kepribadian ekstravert. Tujuan harus spesifik. Tujuan yang spesifik
akan membantu peneliti membatasi ruang lingkup dan mengontrol wawancara saat
mewawancarai subyek. Jadi menentukan tujuan interview sangat penting.
Definisi Teoritis Dan Oprasional
Setelah
menetapkan tujuan, selanjutnya mendefinisikan variable secara teoritis dan
oprasional. Sebaiknya teoritis diambil dari satu tokoh saja, sehingga penentuan
indicator dan selanjutnya mengikuti teori satu tokoh.
Dasar Teori
Peneliti
perlu menjelaskan teori tentang variable secara singkat, jelas, dan padat.
Disertakan pula indicator dari variable. Misalnya : variablenya kepribadiannya
ekstrafersi.
Data yang diungkap :
Ø Sosiabilitas : mudah kenal dengan oranglain, ramah.
Ø Lincah : banyak ide, dan banyak bicara.
Ø Aktif : banyak kegiatan, tidak bisa duduk diam.
Ø Asertif : bicara apadanya.
Ø Mencari sensasi : berlebihan, dan suka pamer.
Ø Riang : mudah tersenyum, dan mudah melupakan emosi yang negative.
Ø Dominan : memimpin, dan suka memerintah.
Ø Bersemangat : tidak mudah putus asa, dan tidak mudah lelah.
Ø Berani : tidak takut membuat kesalahan, berani mencoba hal yang
baru.
Teknik Wawancara
Peneliti
perlu memilih teknik wawancara yang tepat, apakah semi terstuktur, atau tidak
terstruktur.
Interviewe
Peneliti
perlu memilih siapa saja yang perlu diwawancarai. Tentunya orang-orang yang
mengetahui dan memahami variable yang ingin diungkap.
Daftar Pertanyaan
Peneliti
membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan pada subyek. Pertanyaan yang
dibuatpun harus oprasional, sehingga dapat memahami maksud dari pertanyaan
tersebut, serta dapat disesuaikan dengan kondisi fisik, psikologis, dan level
kognitif subyek.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Interview adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan antara peneliti ( atau orang yang ditugasi ) dengan subyek
penelitian dengan cara responden atau menggunkan sumber data. Interview juga di
sebut sebagai teknik pemahaman individu yang dilakukan dengan cara tanya jawab
yang sistematis dengan memanfaatkan saluran-saluran komunikasi secara wajar,
dan lancar. Prosesnya bisa dilakukan dengan cara langsung dengan bertatap muka
langsung ( face to face ) dengan narasumber. Namun bisa juga dilakukan dengan
tidak langsung seperti melalui telefon, internet, atau surat ( wawancara
tertulis ).
Interview memiliki langkah-langkah berupa menetapkan
tujuan,.tetapkan subyek.merancang bentuk interview,.mengembangkan
pertanyaan,memilih dan melatih interviewer,melakukan ujicoba prosedur
interviewer,melakukan interviewer dan menganalisa hasil interview.
Interview memiliki kelebihan sebagai salah satu metode
terbaik untuk menilai keaadaan pribadi , tidak dibatasi tingkat umur, dan
tingkat pendidikan individu,. sebagai metode pelengkap dalam penelitian
,fleksible ,dapat diselenggarakan sambil mengadakan observasi , hasil wawancara
secara kualitas dapat dipertanggungjawabkan , mempunyai nilai yang tinggi,
semua kesalahfahfahaman dapat dihindari.
Interview memiliki kelemahan kurang Efisien tergantung pada kesediaan, kemampuan, dan
waktu yang tepat dari interviewi sangat dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya ,
interviewer harus benar-benar menguasai bahasa interviewi ,sulit untuk
menciptakan situasi yang terstandar, sehingga kehadiran interviewer tidak
mepengaruhi responden ,. data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas ,
memakan waktu dan biaya yang besar jika dilakukaan dalam suatu wilaayah yang
luas.
2. SARAN
Untuk mempersiapkan diri
menjadi calon konselor yang professional , kita harus memiliki bekal
pengetahuan yang cukup agar dalam melakukan proses bimbingan dan konseling
dapat berjalan efektif , selain itu dalam menggunakan berbagai teknik atau
metode dalam memahami klien perlu diperhatikan dan dipahami tata cara dan
kelemahan serta keleihan teknik ynag digunakan tersebut
wahaha terima kasih ilmunya,bermanfaat sekalai :-)
BalasHapuscucokkkkk
Hapus