Minggu, 24 Maret 2013

ini hari minggu

hari itu begitu indah ntuk dilupakan, kenangan yang mengawali sederet cerita nyata yang teramat dalam untukku renungkan.hari dimana rentetan kata mulai ku sambungkan mewakili kegelisahan hati yang tak kunjung dapat aku temukan cerca terang. waktu adalah saksi bisu atas segala upaya nyata jiwa haus ini, dan waktu lah yang dapat menjelaskan niat yang teramat sangat ini.
bukan sekedar ingin membuat semua yang telah usai terukir kembali, tapi aku hanya ingin sesuatu yang telah usai menjadi tempat berpijak lembaran baru yang aku impikan .
jika diri ini lelah mungkin akan menyerah melihat indah surgaku mengalir menjauh, tapi untuk masa ini aku takkan berhenti, karna nuraniku begitu yakin dan begitu berdosa jika aku harus menyembunyikan bahkan berkata tidak akan kebenaran nyata yang aku alami.
aku curahkan segenap asaku padamu tuhanku !...
jika itu semua hanyalah mimpi akupun akan berusaha untuk mengerti karna aku hanyalah manusia biasa yang menjalani hidup ini dengan mimpi..

tuhan aku tau tak akan ada yang tak mungkin bagimu !!!
tak ada yang tak bisa olehmu !!!!
kabulkan lah rentetan do'a atas jeritan hati yang teramat dalam ini !!!!

tuan,, rasaku ini nyata 
jika tuan tau seberapa rasa ini, mungkin tuan juga akan mengerti mengapa aku berusaha untuk terus berjalan meski tertatih..

ya tuhan kuatkanlah langkah kaki ini, agar aku bisa untuk terus berusaha mengejar surgaku !!!


tugas perkembangan anak SD dan TK


Tugas perkembangan anak SD
Menurut kajian Psikologi tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi :
A. Perkembangan kognitif.
1.      Pengurutan,mampu untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
2.       Klasifikasi,mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda
3.       Decentering,mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan masalah.
4.       Reversibility, memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal.
5.       Konservasi,memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
6.       Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
B. Perkembangan Moral
1.        ( usia 6 sampai9 tahun) menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri.  semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja.
2.        ( Usia 9 – 12 tahun)seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena telah mengetahui ada gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai menyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimakasih, dan golden run.
C.  Perkembangan mental emosional dan social anak usia sekolah dasar tugas perkembangannya yaitu :
1.   Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka.
2.   Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan keterampilan mereka. Mereka yang menerima sedikit atau tidak ada dorongan dari orangtua, guru, akan meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses.                                           
3.   Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan yang kuat tentang diri dan rasa kemerdekaan dan kontrol. Mereka yang tetap yakin dengan keyakinan dan keinginan mereka akan tidak aman dan bingung tentang diri mereka sendiri dan masa depan.
D. Perkembangan Psikomotor anak usia sekolah dasar pada perkembangannya mencakup Mampu melompat dan menari
-        Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
-        Dapat menghitung jari – jarinya
-        Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
-        Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
-        Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
-        Mampu membedakan besar dan kecil
-        Ketangkasan meningkat
-        Melompat tali
-        Bermain sepeda
-        Mengetahui kanan dan kiri
-        Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
-        Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan melahirkan perilaku yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang terjadi pada anak yang berusia sekolah dasar antara lain;
1.      Suka membolos dari sekolah
2.      Malas belajar
3.      Keras kepala


Tugas pekembangan anak TK
Menurut Carolyn Triyon Dan JW Lilienthal (Hildebrand, 1986: 45) adalah sebagai berikut:
a)  Berkembang menjadi pribadi yang mandiri. Anak belajar untuk berkembang menjadi pribadi yang bertanggung Jawab Dan dapat memenuhi kebutuhannya segala sendiri sesuai artikel baru tingkat perkembangannya di usia Taman Kanak-Kanak .
b) Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang. pada masa kanak-kanak taman inisial anak belajar untuk dapat hidup dalam, Pelanggan Customers yang lebih Luas yang tidak hanya terbatas pada pelanggan Customers keluarga saja, dalam, masa inisial anak belajar untuk dapat saling memberi dan berbagi dan belajar memperoleh Kasih sayang bahasa dari sesama illustrasi lingkungannya.
c)  Belajar bergaul artikel baru anak berbaring. anak belajar mengembangkan kemampuannya untuk dapat bergaul dan berinteraksi artikel baru anak dalam, pelanggan customers lain di luar pelanggan customers keluarga.
d) Mengembangkan diri pengendalian. pada masa inisial anak belajar untuk bertingkah laku Sesuai artikel baru tuntutan lingkungannya. Anak belajar untuk Mampu mengendalikan dirinya illustrasi berhubungan artikel baru orangutan berbaring. pada masa inisial anak juga Perlu menyadari bahwa Apa Yang Akan dilakukannya menimbulkan konsekuensi Yang harus dihadapinya.
e) Belajar bermacam-macam Peran Masyarakat Dalam, orangutan.
anak belajar bahwa kehidupan bermasyarakat Illustrasi ADA berbagai hormone hormon pekerjaan Yang dapat dilakukan Yang dapat menghasilkan sesuatu Yang dapat memenuhi kebutuhannya Dan dapat menghasilkan Jasa Lain BAGI orangutan.Contoh, seorang Place & Mengobati Sakit orangutan, guru Mengajar Anak-anak di kelas, pak Polisi mengatur Lalu Lintas, Dan Lain sebagainya.
f) Belajar untuk Mengenal tubuh masing-masing. PADA Masa inisial Anak Perlu mengetahui berbagai anggota tubuhnya, APA fungsinya Dan bagaimana penggunaannya. Contoh, mulut untuk berbicara Makan Dan, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat Dan sebagainya.
g)  Belajar menguasai ketrampilan motorik Halus Dan Kasar. Anak Belajar mengkoordinasikan otot-otot Yang ADA PADA tubuhnya, BAIK otot Kasar maupun otot Halus. Lingkungan kegiatan Yang memerlukan koordinasi otot Kasar diantaranya berlari, melompat, menendang, menangkap bola Dan sebagainya.Sedangkan lingkungan kegiatan Yang memerlukan koordinasi otot Halus adalah pekerjaan melipat, menggambar, meronce Dan sebagainya.
h) Belajar Mengenal Pelanggan Customers fisik Dan mengendalikan. PADA Masa inisial diharapkan Anak Mampu Mengenal Benda-Benda Yang ADA di Customers, Dan dapat menggunakannya secara tepat. Contoh, Anak Belajar Mengenal ciri-ciri Benda berdasarkan ukuran, bentuk, Dan warnanya. Selain Bahasa Dari ITU, Anak dapat membandingkan Satu Benda Artikel Baru Benda Lain berdasarkan ciri-ciri Yang dimiliki Benda nihil.
i)   Belajar menguasai kata-kata Baru untuk memahami Anak / orang Lain. Anak Belajar menguasai berbagai kata-kata Baru BAIK Yang berkaitan Artikel Baru Benda-Benda Yang ADA di Sekitarnya, maupun berinteraksi Artikel Baru lingkungannya.
Contoh, Anak dapat menyebutkan NAMA suatu Benda, atau mengajak Anak Lain untuk bermain, Dan sebagainya.
j) Mengembangkan perasaan positif Illustrasi berhubungan Artikel Baru Pelanggan Customers. PADA Masa inisial Anak Belajar mengembangkan perasaan Kasih sayang terhadap apa-APA ADA Yang Illustrasi Pelanggan Customers, seperti PADA Teman Sebaya, saudara, Binatang kesayangan atau PADA Benda-Benda Yang dimilikinya.

kekerasan terhadap anak



A.      Latar belakang masalah
       Sebagaimana yang telah di ketahui bahwa tindakan kekerasan terhadap anak pada saat ini sangat meluas, baik itu kekerasan dalam keluarga maupun pendidikan.biasanya pelaku kekerasan dalam keluarga adalah orang tua,sedangkan dalam pendidikan biasanya di lakukan oleh oknum guru kepada muridnya.Dengan berbagai alasan mereka melakukan tindakan kekerasan yang secara di sadari atau tidak di sadari dapat menimbulkan dampak yang sangat besar pada kondisi kejiwaan anak.tindakan kekerasan yang terjadi biasannya tindak kekerasan yang nampak dan tidak nampak, dalam arti kekerasan yang nampak adalah kekerasan terhadap fisik anak dan kekerasan tidak nampak adalah kekerasan yang terjadi pada psikis anak.
         Budaya kekerasan (violence) yang berkembang dalam masyarakat juga berpengaruh besar. Praktik, teladan, atau perilaku kekerasan yang di pertontonkan oleh aparat ( misalnya : oknum polisi yang menyiksa dalam proses penyidikan ),media cetak atau elektronik (berita-berita kriminak, cerita atau film yang menonjolkan kekerasan) jelass ikut berkontribusi dalam “mengarahkan” tindakan para orang tua untuk melakukan hal yang sama (kekerasan).karena kekerasan menjadi sesuatu yang terus “mengejala”, maka walhasil menjadi semacam culture, sehingga secara awah sadar sedikit demi sedikit, lama kelamaan, masyarakat menganggapnya sebagai kelumrahan atau kewajaran yang tak perlu di permasalahkan.Apa lagi jika kemudian praktik kekerasan terhadap anak berlindung di balik jubah “dalam rangka pendidikan”, ”dalam rangka pendisiplinan”, dan sejenisnya. Padahal, atas nama apapun dan demi apapun, kekerasan terhadap anak tidak seyogianya terjadi, dan atas nama hukum pelakunya haris di beri sanksi sesuai aturan atau hukum yang berlaku.